SATUAN ACARA PENYULUHAN
(KONSEP MEDIA,JENIS
MEDIA,MANFAAT MEDIA,dan PERTIMBANGAN PEMILIHAN MEDIA)
TUGAS
Diajukan
untuk Memenuhi Tugas
Pada Mata Kuliah Promosi
Kesehatan
Disusun oleh:
Elfis Syahya
Dosen Pembimbing:
Abdul
Gafar, S.Kep, M.P.H
AKADEMI KEPERAWATAN
PURNA BHAKTI HUSADA BATUSANGKAR
TAHUN 2012
SATUAN
ACARA PENYULUHAN (SAP)
Mata
ajar : Keperawatan
medikal bedah III
Pokok
Bahasan : Promosi kesehatan
Sub pokok bahasan : Konsep media, jenis media, manfaat media, pertimbangan pemilihan media
Sasaran : Masyarakat .........
Hari
/ Tanggal : Sabtu 3 November
2012
Waktu :
19.00 s.d 20.00 wib.
A. Latar
belakang.
Media
adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran,
perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses
belajar pada diri peserta didik.
Berdasarkan
hasil pengumpulan data yang dilakukan oleh mahasiswa D.III Keperawatan Stikes PBH Batusangkar dalam rangka PBL di
jorong “B”didapatkan data bahwa lebih kurang 20% dari jumlah penduduk tidak
mengetahui mengenai media.
Sehubungan
dengan hal tersebut diatas maka, kami dari mahasiswa merasa perlu untuk
memberikan penyuluhan pada masyarakat tentang konsep media, jenis media,
manfaat media,pertimbangan pemilihan
media.
B. Tujuan
1. Tujuan
umum
Setelah
mengikuti penyuluhan 1x30 menit tentang konsep media di jorong “B”, diharapkan
pengetahuan masyarakat meningkat.
2. Tujuan
khusus
Setelah
mengikuti penyuluhan selama 1X30 menit masyarakat mampu:
a. Menyebutkan
konsep media.
b. Menjelaskan
jenis-jenis media.
c. Menyebutkan
manfaat media.
d. Menjelaskan
pertimbangan pemilihan media.
C. Materi
Konsep
media
Jenis
media
Manfaat
media
Pertimbangan
pemilihan media
D. Kegiatan
penyuluhan
1. Metode
a. Ceramah
b. Tanya
jawab
2. Media
a. gambar
pada leaflet
b. alat
tulis
c. laptop
d. LCD
e. Poster
f. film
E. Kegiatan
Penyuluhan
No
|
Kegiatan
penyuluhan
|
Kegiatan
peserta
|
Waktu
|
Media
|
1
|
Pembukaan
Ø mengucapkan
salam
Ø memperkenalkan
diri
Ø menjelaskan
kepada masyarakat tentang materi dan tujuan penyuluhan
|
Ø menjawab
salam
Ø mendengarkan
|
5
menit
|
|
2
|
Pelaksanaan
Ø menggali
pengetahuan masyarakat tentang media
Ø memberikan
penjelasan tentang konsep media berdasarkan konsep
Ø menjelaskan jenis media
Ø menjelaskan
manfaat media
Ø memberikan
kesempatan kepada peserta untuk bertanya
Ø menjawab
pertanyaan
Ø menjelaskan
pertimbangan pemilihan media
Ø memberikan
kesempatan kepada peserta untuk bertanya
Ø memberikan
kesemapatan kepada peserta lain untuk menjawab pertanyaan
Ø menjawab
pertanyaan
|
Ø Mengemukakan
pendapat
Ø Mendengarkan
dan memperhatikan
Ø Mendengarkan
dan memperhatikan
Ø Mendengarkan
dan memperhatikan
Ø Peserta
bertanya
Ø Mendengarkan
dan memperhatikan
Ø Mendengarkan
dan memperhatikan
Ø Peserta
bertanya
Ø Peserta
lain menjawab pertanyaan
Ø Mendengarkan
dan memperhatikan
|
20
menit
|
Laptop
LCD
Poster
Leaflet
|
3
|
Penutup
Ø Menyimpulkan
materi secara bersama-sama dengan peserta
Ø Mengucapkan
salam
|
Ø Ikut
menyimpulkan
Ø Menjawab
salam
|
5
menit
|
|
F. Evaluasi
Masyarakat
mampu
a. Menyebutkan
konsep media
b. Menjelaskan
jenis-jenis media
c. Menyebutkan
manfaat media
d. Menjelaskan
pertimbangan pemilihan media
G. Pengorganisasian
:
1. Pembimbing
: Abdul Gafar, S.Kep, M.P.H
2. Penyaji : Elfis Syahya
3. Moderator :Sri Rezky Leoni
4. Observer :
5. Dokumentasi :Ulfha Prima Ariesta
6. Fasilitator :Usrya Jannatul Putri
H. Setting
tempat :
Keterangan :
Masyarakat
Penyaji
Moderator
observer
Lampiran
Konsep Hipertensi
1.
Definisi Hipertensi
Kata
media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara, atau pengantar. Association of Education and
Communication Technology (AECT) (1986: 43) memberikan definisi
media sebagai sistem transmisi (bahan dan peralatan) yang tersedia untuk
menyampaikan pesan tertentu. Pendapat lain mengemukakan bahwa media adalah
suatu sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari seorang komunikator
kepada komunikan (Suranto, 2005: 18). Sedangkan Trini Prastati (2005: 3)
memberi makna media sebagai apa saja yang dapat menyalurkan informasi dari
sumber informasi ke penerima informasi.
2.
Jenis-jenis media
a.
Media grafis (media dua dimensi).
1.
Diagram
Diagram
adalah suatu gambaran-gambaran sederhana untuk memperlihatkan hubungan timbale
balik, terutama dengan garis-garis diagram yang baik adalah sangat sederhana
yakni hanya bagian-bagian terpenting saja yang diperlihatkan.
Berdasarkan
konsep tersebut di atas, kiranya penggunaan media diagram dalam proses
pembelajaran akan sangat membantu bagi guru maupun siswa dalam menyimak materi
pelajaran, karena pada dasarnya diagram merupakan ringkasan visual yang padat
mengenai fakta-fakta dan gagasan yang akan diuraikan.
2.
Grafik
Grafik
adalah suatu grafis yang menggunakan titik-titik atau garis untuk menyampaikan
informasi statistic yang saling berhubungan (R.Warsito, 2001 : 48).
Dengan
berasumsi pada pengertian grafik tersebut, dalam proses belajar mengajar,
grafik mempunyai fungsi untuk memperlihatkan perbandingan informasi
kualitas-kualitas maupun kuantitas dengan cepat dan sederhana, terutama pada
penyajian secara statistik
3.
Poster
Poster
merupakan kombinasi visualisasi yang kuat dengan warna dan pesan dengan maksud
untuk menangkap perhatian orang lewat, tetapi cukup lama menanamkan gagasan
yang berarti di dalam ingatannya (1989 : 51).
Media ini
pada umumnya digunakan untuk mengenalkan suatu produk dari suatu perusahaan atau
digunakan sebagai sarana promosi.
4.
Kartun
Kartun
adalah menggambarkan dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang orang, gagasan
atau situasi yang didesain untuk mempengaruhi opini masyarakat (1989 : 58).
Dengan
berasumsi pada konsep tersebut di atas, kartun dapat digunakan sebagai alat
bantu proses pengajaran walaupun banyak kartun yang membuat orang-orang
tersenyum, tetapi pada dasarnya kartun mempunyai manfaat dalam proses belajar
mengajar terutama dalam penjelasan rangkaian bahan satu urutan logis atau
mendukung makna
5.
Komik
Komik
merupakan suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu
berita dalam urutan yang erat dihubungkan dengan gambar dan di rancang untuk
memberikan hiburan pada pembaca. (1989 : 69)
b.
Media tiga dimensi
Sesuai
dengan istilahnya, media tiga dimensi adalah media yang mempunyai ukuran
panjang, lebar dan tinggi serta dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Oleh
karena itu media tiga dimensi memiliki bentuk yang hamper sama dengan benda
aslinya.
c.
Media proyektor still
R.Warsito
menuliskan bahwa media proyektor still ada dua yaitu:
1. OHP (Over
head proyektor)
Penggunaan
OHP dalam proses pembelajaran memiliki manfaat atau kelebihan sebagai media
pendidikan yaitu :
a.
Gambar yang diproyeksikan lebih jelas jika
dibandingkan dengan kalau digambarkan sebagai media pendidikan
b.
Guru dapat mengajar sambil berhadapan dengan siswa.
c.
Dapat memproyeksikan benda-benda kecil.
d.
Lebih sehat dari pada papan tulis
2. Televisi
Sebagai
suatu medium, televise mempunyai beberapa kelebihan yaitu:
a.
Televisi merupakan suatu medium yang menarik, up to
date dan selalu siap diterima oleh anak-anak, karena mereka mengenalnya sebagai
bagian dari kehidupan luar sekolah.
b.
Televisi dapat memikat perjatian sepenuhnya dari
penonton seperti halnya film, menyajikan informasi viasual dan auditif secara
simultan.
c.
Sifatnya nyata dan langsung.
d.
Batas ruang dan waktu dapat diatasi.
e.
Hamper setiap mata pelajaran dapat di TV kan.
f.
Televise dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
guru dalam hal mengajar.
3.
Manfaat media
Sudjana dan Rivai (2007: 2) menjelaskan manfaat media
pembelajaran dalam proses belajar siswa, adalah sebagai berikut:
a. Pengajaran
akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar
b. Pahan
pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para
siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik
c. Metode
mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melali
penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak
kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran
d. Siswa lebih
banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru,
tetapi juga aktifitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan
lain-lain.
Penjelasan mengenai manfaat media pembelajaran
dijelaskan pula oleh Sudjana dalam Djamarah dan Zain (2007:137) mengenai
nilai-nilai praktis media pengajaran adalah:
a. Dengan media
dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk berfikir. Karena itu, dapat
mengurangi verbalisme.
b. Dengan media
dapat memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar.
c. Dengan media
dapat meletakkan dasar untuk perkembangan belajar sehingga hasil belajar
bertambah mantap.
d. Memberikan
pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri pada
setiap siswa.
e. Menumbuhkan
pemikiran yang teratur dan berkesinambungan.
f. Membantu
tumbuhnya pemikiran dan membantu berkembangnya kemampuan berbahasa.
g. Memberikan
pengalaman yang tak mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu
berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar yang lebih sempurna.
h. Bahan
pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami oleh para
siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.
i.
Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak
semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga
siswa tidak bosan dan guru tidak kehabiasan tenaga, apalagi bila guru mengajar
untuk setiap jam pelajaran.
j.
Siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar,
sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain. Berdasarkan beberapa
manfaat di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat media dalam pembelajaran yaitu
membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih terarah sehingga tujuan
pembelajaran dapat mudah dicapai.
4.
Pertimbangan pemilihan media
Media pada hakekatnya merupakan
salah satu komponen sistem pembelajaran. Sebagai komponen, media hendaknya
merupakan bagian integral dan harus sesuai dengan proses
pembelajaran secara menyeluruh. Ujung akhir dari pemilihan media adalah
penggunaaan media tersebut dalam kegiatan pembelajaran, sehingga memungkinkan
siswa dapat berinteraksi dengan media yang kita pilih.
Apabila kita telah menentukan
alternatif media yang akan kita gunakan dalam pembelajaran, maka pertanyaan
berikutnya sudah tersediakah media tersebut di sekolah atau di pasaran ? Jika
tersedia, maka kita tinggal meminjam atau membelinya saja. Itupun jika media
yang ada memang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah kita rencanakan,
dan terjangkau harganya. Jika media yang kita butuhkan ternyata belum
tersedia, mau tak mau kita harus membuat sendiri program media sesuai keperluan
tersebut.
Jadi, pemilihan media itu perlu kita
lakukan agar kita dapat menentukan media yang terbaik, tepat dan sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi sasaran didik. Untuk itu, pemilihan jenis media
harus dilakukan dengan prosedur yang benar, karena begitu banyak jenis media
dengan berbagai kelebihan dan kelemahan masing-masing.
Kriteria Pemilihan
Media
Memilih media hendaknya tidak
dilakukan secara sembarangan, melainkan didasarkan atas kriteria tertentu.
Kesalahan pada saat pemilihan, baik pemilihan jenis media maupun pemilihan
topik yang dimediakan, akan membawa akibat panjang yang tidak kita
inginkan di kemudian hari. Banyak pertanyaan yang harus kita jawab sebelum kita
menentukan pilihan media tertentu. Secara umum, kriteria yang harus
dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran diuraikan sebagai berikut:
1) Tujuan
Apa tujuan pembelajaran (TPU dan TPK
) atau kompetensi yang ingin dicapai? Apakah tujuan itu masuk
kawasan kognitif, afektif , psikhomotor atau kombinasinya? Jenis rangsangan
indera apa yang ditekankan: apakah penglihatan, pendengaran, atau kombinasinya?
Jika visual, apakah perlu gerakan atau cukup visual diam? Jawaban atas
pertanyaan itu akan mengarahkan kita pada jenis media tertentu, apakah media
realia, audio, visual diam, visual gerak, audio visual gerak dan seterusnya.
2) Sasaran didik
Siapakah sasaran didik yang akan
menggunakan media? bagaimana karakteristik mereka, berapa jumlahnya, bagaimana
latar belakang sosialnya, apakah ada yang berkelainan, bagaimana motivasi dan
minat belajarnya? dan seterusnya. Apabila kita mengabaikan kriteria
ini, maka media yang kita pilih atau kita buat tentu tak akan banyak
gunanya. Mengapa? Karena pada akhirnya sasaran inilah yang akan mengambil
manfaat dari media pilihan kita itu. Oleh karena itu, media harus sesuai benar
dengan kondisi mereka.
3)
Karateristik media yang bersangkutan
Bagaimana karakteristik media
tersebut? Apa kelebihan dan kelemahannya, sesuaikah media yang akan kita pilih
itu dengan tujuan yang akan dicapai? Kita tidak akan dapat memilih media
dengan baik jika kita tidak mengenal dengan baik karakteristik masing-masing
media. Karena kegiatan memilih pada dasarnya adalah kegiatan membandingkan satu
sama lain, mana yang lebih baik dan lebih sesuai dibanding yang lain. Oleh
karena itu, sebelum menentukan jenis media tertentu, pahami dengan baik
bagaimana karaktristik media tersebut.
4) Waktu
Yang dimaksud waktu di sini adalah
berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengadakan atau membuat media yang akan
kita pilih, serta berapa lama waktu yang tersedia / yang kita
memiliki, cukupkah ? Pertanyaan lain adalah, berapa lama waktu yang diperlukan
untuk menyajikan media tersebut dan berapa lama alokasi waktu yang tersedia
dalam proses pembelajaran ? Tak ada gunanya kita memilih media yang baik,
tetapi kita tidak cukup waktu untuk mengadakannya. Jangan sampai pula
terjadi, media yang telah kita buat dengan menyita banyak waktu,
tetapi pada saat digunakan dalam pembelajran ternyata kita kekurangan waktu.
5) Biaya
Faktor biaya juga merupakan
pertanyaan penentu dalam memilih media. Bukankah penggunaan media pada dasarnya
dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran. Apalah
artinya kita menggunakan media, jika akibatnya justru pemborosan. Oleh sebab
itu, faktor biaya menjadi kriteria yang harus kita
pertimbangkan. Berapa biaya yang kita perlukan untuk membuat, membeli atau
meyewa media tersebut? Bisakah kita mengusahakan beaya tersebut/ apakah
besarnya biaya seimbang dengan tujuan belajar yang hendak dicapai? Tidak
mungkinkan tujuan belajar itu tetap dapat dicapai tanpa menggunakan media itu,
adakah alternatif media lain yang lebih murah namun tetap dapat mencapai tujuan
belajar? Media yang mahal, belum tentu lebih efektif untuk mencapai
tujuan belajar, dibanding media sederhana yang murah.
6) Ketersediaan
Kemudahan dalam memperoleh media
juga menjadi pertimbangan kita. Adakah media yang kita butuhkan itu di sekitar
kita, di sekolah atau di pasaran ? Kalau kita harus membuatnya sendiri, adakah
kemampuan, waktu tenaga dan sarana untuk membuatnya?
Kalau semua itu ada, petanyaan berikutnya tersediakah sarana yang diperlukan
untuk menyajikannya di kelas? Misalnya, untuk menjelaskan tentang proses
tejadinya gerhana matahari memang akan lebih efektif jika disajikan melalui
media video. Namun karena di sekolah tidak ada aliran listrik atau tidak punya
video player, maka sudah cukup bila digunakan alat peraga gerhana matahari.
7) Konteks penggunaan
Konteks penggunaan maksudnya adalah
dalam kondisi dan strategi bagaimana media tersebut akan digunakan.
Misalnya: apakah untuk belajar individual, kelompok kecil, kelompok besar atau
masal ? Dalam hal ini kita perlu merencanakan strategi pembelajaran secara
keseluruhan yang akan kita gunakan dalam proses pembelajaran, sehingga
tergambar kapan dan bagaimana konteks penggunaaan media tersebut dalam
pembelajaran.
8) Mutu Teknis
Kriteria ini terutama untuk memilih/membeli
media siap pakai yang telah ada, misalnya program audio, video,
garafis atau media cetak lain. Bagaimana mutu teknis media tersebut,
apakah visualnya jelas, menarik dan cocok ? Apakah suaranya jelas dan enak
didengar ? Jangan sampai hanya karena keinginan kita untuk menggunakan media
saja, lantas media yang kurang bermutu kita paksakan penggunaannya.
Perlu diinggat bahwa jika program media itu hanya menjajikan sesuatu yang
sebenarnya bisa dilakukan oleh guru dengan lebih baik, maka media itu tidak
perlu lagi kita gunakan.
Prinsip-prinsip Pemanfaatan
Media
Setelah kita menentukan pilihan
media yang akan kita gunakan, maka pada akhirnya kita dituntut untuk dapat
memanfaatkanya dalam proses pembelajaran. Media yang baik, belum
tentu menjamin keberhasilan belajar siswa jika kita tidak dapat menggunakannya
dengan baik. Untuk itu, media yang telah kita pilih dengan tepat harus
dapat kita manfaatkan dengan sebaik mungkin sesuai prinsip-prinsip pemanfaatan
media.
Ada beberapa prinsip umum
yang perlu kita perhatikan dalam pemanfaatan media pembelajaran, yaitu :
a. Setiap jenis
media, memiliki kelebihan dan kelemahan. Tidak ada satu jenis media yang cocok
untuk semua segala macam proses belajar dan dapat mencapai semua tujuan
belajar. Ibaratnya, tak ada satu jenis obat yang manjur untuk semua jenis
penyakit.
b. Penggunaan
beberapa macam media secara bervariasi memang perlu. Namun harap diingat, bahwa
penggunaan media yang terlalu banyak sekaligus dalam suatu kegiatan
pembelajaran, justru akan membingungkan siswa dan tidak akan memperjelas
pelajaran. Oleh karena itu, gunakan media seperlunya, jangan berlebihan.
c. Penggunaan
media harus dapat memperlakukan siswa secara aktif. Lebih baik menggunakan
media yang sederhana yang dapat mengaktifkan seluruh siswa daripada media
canggih namun justru membuat siswa kita terheran-heran pasif.
d. Sebelum
media digunakan harus direncanakan secara matang dalam penyusunan rencana
pelajaran. Tentukan bagian materi mana saja yang akan kita sajikan dengan
bantuan media. Rencanakan bagaimana strategi dan teknik penggunaannya.
e. Hindari
penggunaan media yang hanya dimaksudkan sebagai selingan atau sekedar pengisi
waktu kosong saja. Jika siswa sadar bahwa media yang digunakan hanya
untuk mengisi waktu kosong, maka kesan ini akan selalu muncul setip kali
guru menggunakan media. Penggunaaan media yang sembarangan, asal-asalan,
“daripada tidak dipakai”, akan membawa akibat negatif yang lebih buruk daripada
tidak memakainya sama sekali.
f. Harus
senantiasa dilakukan persiapan yang cukup sebelum penggunaaan media. Kurangnya
persiapan bukan saja membuat proses kegiatan belajar mengajar tidak efektif dan
efisien, tetapi justru mengganggu kelancaran proses pembelajaran. Hal ini
terutama perlu diperhatikan ketika kita akan menggunakan media elektronik.
Prosedur pemilihan Media
pembelajaran
Untuk jenis media rancangan (by
design), beberapa macam cara telah dikembangkan untuk memilih
media. Dalam proses pemilihan ini, Anderson (1976) mengemukakan
prosedur pemilihan media menggunakan pendekatan flowchart (diagram alur). Dalam
proses tersebut ia mengemukan beberapa langkah dalam pemilihan dan
penentuan jenis penentuan media, yaitu :
a. Menentukan
apakah pesan yang akan kita sampaikan melalui media termasuk pesan
pembelajaran atau hanya sekedar informasi umum / hiburan.
Jika hanya sekedar informasi umum akan diabaikan karena prosedur yang
dikembangkan khusus untuk pemilihan media yang bersifat / untuk keperluan
pembelajaran.
b. Menentukan
apakah media itu dirancang untuk keperluan pembelajaran atau hanya sekedar alat
bantu mengajar bagi guru (alat peraga). Jika sekedar alat peraga,
proses juga dihentikan ( diabaikan).
c. Menentukan
apakah tujuan pembelajaran lebih bersifat kognitif, afektif atau psikomotor.
d. Menentukan
jenis media yang sesuai untuk jenis tujuan yang akan dicapai, dengan
mempertimbangkan kriteria lain seperti kebijakan, fasilitas yang tersedia,
kemampuan produksi dan beaya.
e. Mereview
kembali jenis media yang telah dipilih, apakah sudah tepat atau masih terdapat
kelemahan, atau masih ada alternatif jenis media lain yang lebih tepat.
f. Merencanakan,
mengembangkan dan memproduksi media.
Daftar
pustaka
//Bagaimana
Memilih Media Pembelajaran/ARISTO RAHADI Blog.html
//jenis-jenis-media-pengajaran/.html
//konsep
media pembelajaran/ISMAIL HASAN KASIM.html
/manfaat-media-pendidikan.html